Minggu, 15 Oktober 2017

kawan dan lawan sulit dibedakan Alasan dari K dan L berdekatan



Kita bersahabat! Selama itu aku hanya mengenal satu orang yang dapat mengerti perasaanku, dia teman satu kelas di kampus tercintaku saat itu. Teman selalu datang dan pergi, hilang dan terganti, tapi tidak dengan sahabat. Sahabat adalah bagian penting dalam hidupku saat itu. Dia sebagai penenang saat kita gelisah, penyemagat saat kita lelah! Dia yang mewaraskan ketika sedang gila-gilanya dan dia yang menyenangkan ketika bosan-bosannya.
Satu kali lagi ku tegaskan, Saat itu aku hanya mempunyai satu orang sahabat!
Sampai akhirnya aku kehilangan makna sahabat yang sesungguhnya!
Sedikit cerita tentang aku dan dia yang dulu ku sebut sahabat dengan inisial L.
            Entah bagaimana persahabatan ini terjalin, aku menganggapnya sahabat. yang ku tahu kita memiliki kesamaan dan kenyamanan. Hampir 3 tahun Hari-hari kita lalui dengan kebersamaan memasak, mengerjakan tugas (walaupun seringnya gue doang yang nugas), bercerita, tertawa, menangis. Tak pernah ada pertengkaran! Pernah beberapa kali kita berdebat, menjauhi satu saama lain, tapi semua itu tak pernah berlangsung lama. Sampai akhirnya kemusnahan terjadi diantara kita! Siapa yang berhak menunjukan tangan atas suatu kesalahaan yang diperbuat?
Aku lupa persisnya kapan, seingat aku sebelum KKN itu adalah kali pertama setelah sekian lama aku tidak membuka facebookku. Aku menggunakan aplikasi lite facebook di handphone ku. Hal yang pertama kuliat disana yaitu status dari si pacar sahabatku, entah aku lupa isinya apa saat itu seingatku dia menyebutkan nama seorang wanita, sontak aku kaget langsung SS kirimannya tak lupa membubuhkan like disana, fikirku supaya si cowo itu tau kalo aku membaca kirimannya itu. Lalu aku sms temanku dan berkata “miss you” untuk mengawali perbindangan yang mungkin akan membuatnya kecewa tapi tanpa menjawab ungkapan rinduku dia langsung menyanyakan kenapa aku nge”like” kiriman pacarnya yang sudah tiga tahun yang lalu. Aku langsung membuka galeri dan me recheck tanggal di status, saat itu aku sadar kalo status yang sudah aku “like” adalah status basi. Tapi tanpa basa basi aku langsung bilang alasanku ngelike tuh apa. Ku kira dia tak mempermasalahkannya karna jawabannya “aku lagi banyak masalah banget blablabla” saat itu aku tak langsung memintanya bercerita, maksudku aku ingin mendengarkan ceritanya langsung.
Setelah itu aku mencari kontaknya di Bm dan jrengjreng!!!!
Kontaknya hilang, aku tak mempermasalahkannya, but someone bercerita kepadaku kalo sahabatku tercinta itu ngeDC BM ku. sedih dan kecewa yang ku rasa saat itu, fikirku kenapa ko bisa ga percaya sama aku, kenapa sih ga nanya dan minta penjelasan lagi supaya lebih jelas, kenapa dia memutuskan buat ga kontekan lagi dan bilang sama seseorang ga mau lagi kenal dan percaya sama aku. Disitu hati aku jauh lebih hancur dibanding saat matan pacar ketahuan nyelingkuhin aku, lebih hancur dari di tinggal nikah sama mantan pacar. Selama di kelas pun kita ga saling tanya, ga saling sapa bahkan ga bisa buat sekedar senyum. Saat itu aku cuma berharap dia akan kembali membaik dengan berlajannya waktu, sampai saatnya tiba pergi KKn aku sedikit melupakan gundahku dengan kegiatan dan keseruan disana.
Sepulang KKn aku disibukan dengan pendaftaran sidang komprehensif, melengkapi persyaratan, belajar untuk ujian yang akan dilaksanakan, rasanya tak ada kesempatan untuk memikirkan hal lain. Sidang komprehensif selesai aku berfikir untuk refreshing, rencana-rencana sudah ku susun. Dimulai dengan acara yang di buat oleh salah satu teman sekelasku, makan-makan disana aku merasa bahagia karna yang ku yakini terwujud aku dan L sahabatku kembali bertegur sapa, kembali bercerita. Hari itu adalah hari terakhir sebelum kemusnakan. Selesai dari acara itu saya mendapat kabar bahwa pembukaan sidang munaqosyah dibuka, karna aku memiliki terget lulus dan wisuda bulai mei aku segera melanjutkan skripsi ku dan melupakan rencana-rencana liburan untuk merefresh otak.
Beberapa harinya pacar si L sahabat ngechat aku, nanyain kompre dsb dst. Menurutku perbincangan ku dengannya di chat facebook adalah wajar layaknya teman. Sampai tiba saatnya akun pacar dari sahabatku itu memblokir akunku di facebook, tapi aku tak ambil pusing dan berfokus pada skripsiku yang hampir selesai. Tak lama buka hp ada sindiran dari temen satu daerahnya mengenai aku yang katanya rebut rebut dan tikung-tikung. Kaget sedih drop dan sebagainya dan seterusnya, but life must go on. Aku terus menjalani dan yakin ini hanya cobaan dari persahabtan kita but di tengah perjuanganku meyusun skripsi sindiran dan cemooh yang di lontarkan oleh teman-temannya semakin menjadi, hello apa kabar dengan hatiku, aku putuskan untyuk memblok akun mereka yang memiliki hobi menyakiti hatiku. Yang menyedihkan bagiku saat wisuda tiba tak ada senyum sapa lebih-lebih bunga atau yang lainnya, yang ada hanya hinaan dari mulutnya yang kudengar dari temanku
Setelah itu kalian tahu? Temanku menangis meliat apa yang terjadi kepadaku, dia kecewa terhadap L sahabatku karna menurut informasi yang dia terima L sahabatku itu memiliki pacar baru sebelum akhirnya memutuskan berpisah engan pacarnya yang sempat di gosipkan di tikung olehku. Disitu saya hanya menyimpulkan bahwa dia bukanlah orang yang benar-benar baik dia hanya mementingkan keinginannya tanpa sadar berapa banyak dan siapa yang dia sakiti. Untukmu yang membaca blogku, tolong jangan perlakukan sahabatmu seburuk itu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar