Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia setra taufik dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Perilaku Organisasi
yang berjudul “Kelompok dan Tim”
ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Wasallamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 1
I.A Latar
Belakang……………………………………………….….. 1
1.B Rumusan
Masalah……………………………………………….. 2
1.C Tujuan……………………………………………………………. 2
BAB
II PEMBAHASAN………………………………………………... 3
2.A Pengertian
Kelompok……………………………………………. 3
2.B Tipe
– Tipe Kelompok…………………………………………… 4
2.B.1 Fungsi
– Fungsi Kelompok…………………………………. 6
2.B.2 Ciri
– Ciri Utama Kelompok……………………………….. 7
2.B.3 Manfaat
Kelompok bagi Organisasi………………………... 8
2.C Syarat
Pembentukann Kelompok………………………………... 9
2.C.1 Alasan
Mengapa Orang Membentuk Kelompok…………… 10
2.D Sumber
Kelompok………………………………………………. 11
2.E Perbedaan
Kelompok dan Tim………………………………….. 12
BAB
III PENUTUP ……...……………………………………………… 15
III Kesimpulan……………………………………………………… 15
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang Masalah.
Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefinisikan
sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang
secara bersama berupaya mencapai tujuan.
Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para
anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk
membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya
masing-masing. Kelompok kerja tidak memiliki
kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang
memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka
sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok.
Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang
lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim
Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi.
Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar
ketimbang totalitas input para individunya.
1.B Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan kelompok ?
2.
Apa sajakah
tipe – tipe kelompok ?
3.
Apa sajakah
syarat terbentuknya kelompok ?
4.
Dari manakah sumber kelompok berasal ?
5.
Apakah perbedaan kelompok dan tim ?
1.C Tujuan Penyusunan
Adapun
tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.
Mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan kelompok
2.
Mampu untuk memahami tipe – tipe kelompok
3.
Mampu untuk memahami syarat terbentuknya kelompok
4.
Mampu untuk memahami sumber kelompok
5.
Mampu untuk memahami perbedaan kelompok dan tim.
BAB II
PEMBAHASAN
II.A Pengertian Kelompok
Kelompok (group ) menurut Robbins
(1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang
berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai
sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari empat
kelompok prespektif, diantaranya :
- Dari sisi persepsi, kelompok
dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain,
dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota
lain.
- Dari sisi organisasi, kelompok adalah
suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai
standar dari peran hubungan di antara anggota.
- Dari sisi motivasi, kelompok
dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu
kumpulam yang menghargai individu.
- Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa
inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi.
Dari
beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok
itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota
dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Dipandang
dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan manajerial
dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk
melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan
berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set
karakteristik yang unik termasuk struktur , kepaduan peran, norma-norma dan
proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok
akan bekerja sama atau bersaing dengan
kelompok lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.
II.B Tipe-Tipe Kelompok
Kelompok-kelompok di dalam organisasi secara sengaja
direncanakan atau sengaja dibiarkan terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari
struktur organisasi formal. Kendati begitu, kelompok juga kerap muncul melalui
proses sosial dan organisasi informal. Organisasi informal muncul lewat
interaksi antar pekerja di dalam organisasi dan perkembangan kelompok jika
interaksi tersebut berhubungan dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati
tidak digariskan lewat struktur formal organisasi. Dengan demikian, terdapat
perbedaan antara kelompok formal dan informal.
1. Kelompok Formal
Kelompok ini
dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan pembagian kerja yang
ditandai untuk menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan proses organisasi
menimbulkan formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda – beda. Khususnya ada
dua tipe kelompok formal, diantaranya :
Ø Kelompok Komando (Command Group)
Kelompok
komando ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri dari bawahan yang
melapor langsung kepada seorang supervisor tertentu. Hubungan wewenang antara
manajer departemen dengan supervisor, atau antara seorang perawat senior dan
bawahannya, merupakan kelompok komado.
Ø Kelompok tugas (Task Group)
Kelompok
tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja – sama untuk menyelesaikan suatu
tugas atau proyek tertentu. Misalnya, kegiatan para karyawan administrasi dalam
perusahaan asuransi pada waktu orang mengajukan tuntutan kecelakaan, merupakan
tugas yang harus dilaksanakan.
2.
Kelompok
Informal
Kelompok informal adalah pengelompokan
secara wajar dari orang – orang dalam situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan
sosial. Dengan perkataan lain, kelompok informal tidak muncul karena dibentuk
dengan sengaja, tetapi muncul secara wajar. Orang mengenal dua macam kelompok
informal khusus diantaranya:
Ø Kelompok Kepentingan (Interest Group)
Orang yang mungkin tidak merupakan anggota dari
kelompok komando atau kelompok tugas yang sama, mungkin bergabung untuk
mencapai sesuatu sasaran bersama. Para karyawan yang bersama – sama bergabung
dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu menghadapi manajemen untuk
mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan wanita yang mengumpulkan uang
persen mereka merupakan contoh dari kelompok kepentingan. Perlu diketahui juga
tujuan kelompok semacam itu tidak berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi
tujuan itu bersifat khusus bagi tiap – tiap kelompok.
Ø Kelompok Persahabatan (Friendship Group)
Banyak
kelompok dibentuk karena para anggotanya mempunyai sesuatu kesamaan, misalnya
usia, kepercayaan politis, atau latar belakang etnis. Kelompok persahabatan ini
seringkali melebarkan interaksi dan komunikasi mereka sampai pada kegiatan
diluar pekerjaan.
Jika Pola gabungan karyawan dicatat, maka akan segera
menjadi jelas bahwa mereka termasuk dalam berbagai macam kelompok yang sering
bersamaan. Maka diadakan perbedaan diantara dua klasifikassi kelompok yang luar
: kelompok formal dan informal.
Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa kelompok formal ( kelompok komando
dan kelompok tugas) dibentuk oleh organisasi formal dan merupakan alat untuk
mencapai tujuan, sedangkan kelompok informal (kelompok kepentingan dan kelompok
persahabatan) adalah penting untuk keperluan mereka sendiri ( artinya, mereka
memenuhi kebutuhan pokok akan berkelompok).
II.B.1 Fungsi-Fungsi
Kelompok
Pada
dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan
fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk
mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar
untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan
gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas
tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang
rumit.
Fungsi
kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka
macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan
kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk
mengembangkan, meningkatkan, dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga
diri, sebagai sarana untuk menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan
orang lain, pengembangan perspektif, dan konsensus bersama yang dapat
mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah
keputusan.
II.B.2 Ciri-Ciri Utama
Kelompok
Penelitian
mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan
(empat) cirri kelompok yaitu :
- Terdapat dorongan (motif) yang
sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di
antaranya ke arah tujuan yang sama.
- Terdapat akibat-akibat
interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang
lain berdasarkan reaksi-reaksi dan
kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu
yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk
pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama
untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula
norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga
mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
- Pembentukan dan penegasan strukutr
(organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan
dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya
dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara
usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha
dan orang outgroup.
- Terjadinya penegasan dan peneguhan
norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang
mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan
tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga
struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas
bagi kelompoknya itu.
II.B.3 Manfaat kelompok bagi
organisasi
Banyak
manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar
satuan organisasi, antara lain:
1. Kelompok merupakan alat perjuangan
bagi anggotanya.
2. Kelompok dapat digunakan untuk
meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
3. Kelompok lebih baik daripada
perorangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak
4. Anggota kelompok dapat memperoleh
keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan.
5. Kelompok dapat mengendalikan dan
mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam
kelompok
6. Kelompok membantu menangkis pengaruh
– pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7. Kelompok adalah fenomena alami di
dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak dapat dihalangi, dan
dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.
II.C Syarat Pembentukan Kelompok
Kumpulan individu-individu yang
mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling bergantung satu sama
lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata lain memiliki hubungan
tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila
memiliki syarat - syarat sebagai berikut :
- Keanggotaan
yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
- Adanya
kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
- Suatu
perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
- Saling
ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
- Saling
interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
- Merupakan
satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok
dengan terbentuk struktur kelompok.
II.C.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk
Kelompok
Menurut
(Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1.
Pemuasan
Kebutuhan
Hasrat untuk
mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan daya motivasi
yang kuat dalam pembentukan kelompok.
Ø Keamanan
Individu
yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian.
Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap ancaman.
Ø Sosial
Keinginan
untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.
Ø Penghargaan
Dalam
lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena berbagai macam
alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).
2.
Kedekatan
dan Daya Tarik
Kedekatan
adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan , sedangkan
daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan lainnya karena
mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.
3.
Tujuan
Kelompok
Untuk
mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu
atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
4.
Alasan Ekonomi
Motif
ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka menganggap akan
memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan mereka, jika
mereka membentuk kelompok.
II.D Sumber
Kelompok
Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian
besar tergantung pada sumber daya yang dibawa anggota – anggotanya secara
pribadi kedalam kelompok.
Ø Kemampuan
Menetapkan
parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana efektifnya mereka
akan dalam sebuah kelompok.
Ø Ciri – Ciri Kepribadian
Besarnya
pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri – cirri
kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.
II.E Perbedaan
Kelompok dan Tim
Stephen P.
Robbins melakukan pembedaan antara Kelompok
Kerja dengan Tim
Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu: Sasaran, Sinergi,
Akuntabilitas, dan Keahlian.
1. Sasaran
a. Kelompok : Berbagi informasi, saling membantu
membuat keputusan kinerja masing-masing.
b.
Tim :
Kebutuhan kerja kolektif, saling membantu demi usaha bersama.
2. Sinergi
a.
Kelompok :
Netral (kadang negatif)
b.
Tim :
Positif melaui usaha yang terkoordinasi.
3. Akuntabilitas
a.
Kelompok :
Individu tidak saling melengkapi.
b.
Tim :
Individual dan saling melengkapi.
4. Keahlian
a.
Kelompok : Acak
dan jarang
b.
Tim :
Saling mengganti
Kelompok
dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada perbedaan antara kelompok
kerja dengan tim kerja. Kelompok kerja berinteraksi untuk berbagi informasi dan
saling membantu membuat keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka
kebutuhan kinerja kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif
kecuali semata-mata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari
anggota kelompok tersebut.
Tim
kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha
individu memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada jumlah individu
tersebut. Tim dibentuk manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat
mereka meningkatkan kerja. Penggunaan tim yang ektensif menciptakan potensi
bagi organisasi untuk menghasilkan output yang lebih besar tanpa peningkatan
dalam input.
Contoh perbedaan kelompok dan tim, sebagai berikut:
KELOMPOK
|
TIM
|
·
Anggota beranggapan pengelompokan hanya sekedar
administrasi.
·
Pendekatan hanya sebagai tenaga bayaran.
·
Mengerjakan tugas bagian masing-masing masih harus
diperintah.
·
Dalam penyampaian saran harus berhati-hati, karena
dapat dianggap sebagai upaya untuk memecah belah.
·
Dalam penerapan hasil kerja sangat dibatasi oleh
pemimpin.
·
Anggota tidak berperan aktif terhadap pengambilan
keputusan.
|
·
Anggota menyadari ketergantungan satu sama lain,dan
tidak mencari keuntungan pribadi.
·
Adanya komitmen terhadap sasaran yang akan dicapai.
·
Rasa peka, atau sadar diri terhadap tugas
masing-masing, yang dapat dikontribusikan untuk keberhasilan.
·
Bekerja dalam suasana saling percaya, saran dapat
diterima dengan terbuka.
·
Penerapan hasil kerja sangat didukung oleh tim.
·
Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
|
BAB III
PENUTUP
III. Kesimpulan
Kelompok
(group) menurut Robbins (1996)
mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan
salin bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran
tertentu. Sementara menurut Gibson, memandang berdasarkan 4 kelompok perspektif, yaitu:(1). Dari sisi
persepsi, yang mengutamakan interaksi. (2). Dari sisi organisasi, yang
menganggap kelompok adalah sistem organisasi. (3). Dari sisi motivasi, setiap
individu wajib menghargai satu sama lain. (4). Dari sisi interaksi, penekanan
pada interaksi personal yaitu komunikasi dengan cara tatp muka. Melalui beberapa pandangan tersebut, Gibson
menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana
perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau
prestasi anggota yang lainnya.
Pembentukan kelompok
dalam sebuah organisasi baik sengaja ataupun tidak sengaja, diperlukan bagi
organisasi. Kelompok yang sengaja dibentuk oleh organisasi contonya adalah
kelompok formal. Kelompok formal
terbentuk karena adanya struktur organisasi. Organisasi mempunyai persyaratan
teknis yang timbul dari tujuannya, pencapaian tujuan tersebut memerlukan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Akibatnya pembentukan anggota kelompok
didasarkan posisi mereka dalam organisasi. Sedangkan pembentukan kelompok
secara tidak sengaja adalah kelompok informal. Di dalam organisasi kelompok informal muncul melalui
interaksi para anggota organisasi. Perkembangan kelompok ini berhubungan dengan
norma perilaku mereka sendiri. Tipe-tipe kelompok formal adalah (1). Kelompok
Komando (commando group); (2).
Kelompok Tugas (task group). Tidak
hanya kelompok formal yang memiliki tipe kelompok, kelompok informal juga
terdiri dari: (1). Kelompok kepentingan (interest
group); (2) kelompok persahabatan (friendship
group).
Fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi
formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana
untuk mengerjakan tugas-tugas. Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa
setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi
kebutuhan sosial bermasyarakat. Cirri-ciri utama yang ada pada kelompok, yaitu:
(1)Terdapat dorongan (motif); (2). Terdapat timbal balik terhadap interaksi;
(3). Pembentukan dan penegasan struktur organisasi; (4). Terjadinya penegasan
terhadap norma-norma berperilaku sebgai pedoman.
Beberapa individu yang
berkumpul, bisa dikatakan sebagai kelompok bila memiliki syarat-syarat
terbentuknya kelompok. Syarat-syaratt ini antara lain: keanggotaan yang jelas,
sadar sebagai anggota kelompok, memiliki satu kesaamaan tujuan, saling
ketergantungan antar anggota lainnya, terjadinya interaksi dalam kelompok,
kelompok yang muncul berada dalam satu kesatuan tunggal organisasi. Adapun
alasan mengapa individu membentuk suatu kelompok, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial ini antara lain: keamanan, sosial,
penghargaan. Kelompok belum tentu merupakan tim, namun tim pasti merupakan
suatu kelompok. Robbins membedakan 4 variabel perbedaan antara kelompok dan
tim, dilihat dari sisi pandang sudut pekerjaan, yaitu: 1. Sasaran; 2. Sinergi;
3. Akuntabilitas; 4. Keahlian.
DAFTAR
PUSTAKA
Sigit,
Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional.
BPFE UST: Yogyakarta.
Gibson,
Ivancevich, Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku,
Struktur, Proses Jilid 1 dan 2. Binarupa Aksara: Jakarta.
Amirullah,
dkk. 2000. Perilaku Organisasi.
Bayumedia: Malang.
Seta
Basri. 2011. Kelompok dan Tim dalam
Organisasi. (Online),
http://setabasri01.blogspot.com/2011/01/kelompok-dan-tim-dalam-organisasi.html
diakses tanggal 09 Mei 2012