Kita bersahabat! Selama itu aku hanya
mengenal satu orang yang dapat mengerti perasaanku, dia teman satu kelas di
kampus tercintaku saat itu. Teman selalu datang dan pergi, hilang dan terganti,
tapi tidak dengan sahabat. Sahabat adalah bagian penting dalam hidupku saat
itu. Dia sebagai penenang saat kita gelisah, penyemagat saat kita lelah! Dia
yang mewaraskan ketika sedang gila-gilanya dan dia yang menyenangkan ketika
bosan-bosannya.
Satu kali lagi ku tegaskan, Saat itu aku
hanya mempunyai satu orang sahabat!
Sampai akhirnya aku kehilangan makna sahabat
yang sesungguhnya!
Sedikit cerita tentang aku dan dia yang dulu
ku sebut sahabat dengan inisial L.
Entah
bagaimana persahabatan ini terjalin, aku menganggapnya sahabat. yang ku tahu
kita memiliki kesamaan dan kenyamanan. Hampir 3 tahun Hari-hari kita lalui
dengan kebersamaan memasak, mengerjakan tugas (walaupun seringnya gue doang
yang nugas), bercerita, tertawa, menangis. Tak pernah ada pertengkaran! Pernah
beberapa kali kita berdebat, menjauhi satu saama lain, tapi semua itu tak
pernah berlangsung lama. Sampai akhirnya kemusnahan terjadi diantara kita!
Siapa yang berhak menunjukan tangan atas suatu kesalahaan yang diperbuat?
Aku lupa persisnya kapan, seingat aku sebelum
KKN itu adalah kali pertama setelah sekian lama aku tidak membuka facebookku.
Aku menggunakan aplikasi lite facebook di handphone ku. Hal yang pertama kuliat
disana yaitu status dari si pacar sahabatku, entah aku lupa isinya apa saat itu
seingatku dia menyebutkan nama seorang wanita, sontak aku kaget langsung SS
kirimannya tak lupa membubuhkan like disana, fikirku supaya si cowo itu tau
kalo aku membaca kirimannya itu. Lalu aku sms temanku dan berkata “miss you” untuk
mengawali perbindangan yang mungkin akan membuatnya kecewa tapi tanpa menjawab
ungkapan rinduku dia langsung menyanyakan kenapa aku nge”like” kiriman pacarnya
yang sudah tiga tahun yang lalu. Aku langsung membuka galeri dan me recheck
tanggal di status, saat itu aku sadar kalo status yang sudah aku “like” adalah
status basi. Tapi tanpa basa basi aku langsung bilang alasanku ngelike tuh apa.
Ku kira dia tak mempermasalahkannya karna jawabannya “aku lagi banyak masalah
banget blablabla” saat itu aku tak langsung memintanya bercerita, maksudku aku
ingin mendengarkan ceritanya langsung.
Setelah itu aku mencari kontaknya di Bm dan
jrengjreng!!!!
Kontaknya hilang, aku tak
mempermasalahkannya, but someone bercerita kepadaku kalo sahabatku tercinta itu
ngeDC BM ku. sedih dan kecewa yang ku rasa saat itu, fikirku kenapa ko bisa ga
percaya sama aku, kenapa sih ga nanya dan minta penjelasan lagi supaya lebih
jelas, kenapa dia memutuskan buat ga kontekan lagi dan bilang sama seseorang ga
mau lagi kenal dan percaya sama aku. Disitu hati aku jauh lebih hancur
dibanding saat matan pacar ketahuan nyelingkuhin aku, lebih hancur dari di
tinggal nikah sama mantan pacar. Selama di kelas pun kita ga saling tanya, ga
saling sapa bahkan ga bisa buat sekedar senyum. Saat itu aku cuma berharap dia
akan kembali membaik dengan berlajannya waktu, sampai saatnya tiba pergi KKn
aku sedikit melupakan gundahku dengan kegiatan dan keseruan disana.
Sepulang KKn aku disibukan dengan pendaftaran
sidang komprehensif, melengkapi persyaratan, belajar untuk ujian yang akan
dilaksanakan, rasanya tak ada kesempatan untuk memikirkan hal lain. Sidang
komprehensif selesai aku berfikir untuk refreshing, rencana-rencana sudah ku
susun. Dimulai dengan acara yang di buat oleh salah satu teman sekelasku,
makan-makan disana aku merasa bahagia karna yang ku yakini terwujud aku dan L
sahabatku kembali bertegur sapa, kembali bercerita. Hari itu adalah hari
terakhir sebelum kemusnakan. Selesai dari acara itu saya mendapat kabar bahwa
pembukaan sidang munaqosyah dibuka, karna aku memiliki terget lulus dan wisuda
bulai mei aku segera melanjutkan skripsi ku dan melupakan rencana-rencana
liburan untuk merefresh otak.
Beberapa harinya pacar si L sahabat ngechat
aku, nanyain kompre dsb dst. Menurutku perbincangan ku dengannya di chat
facebook adalah wajar layaknya teman. Sampai tiba saatnya akun pacar dari
sahabatku itu memblokir akunku di facebook, tapi aku tak ambil pusing dan
berfokus pada skripsiku yang hampir selesai. Tak lama buka hp ada sindiran dari
temen satu daerahnya mengenai aku yang katanya rebut rebut dan tikung-tikung.
Kaget sedih drop dan sebagainya dan seterusnya, but life must go on. Aku terus
menjalani dan yakin ini hanya cobaan dari persahabtan kita but di tengah
perjuanganku meyusun skripsi sindiran dan cemooh yang di lontarkan oleh
teman-temannya semakin menjadi, hello apa kabar dengan hatiku, aku putuskan
untyuk memblok akun mereka yang memiliki hobi menyakiti hatiku. Yang
menyedihkan bagiku saat wisuda tiba tak ada senyum sapa lebih-lebih bunga atau
yang lainnya, yang ada hanya hinaan dari mulutnya yang kudengar dari temanku
Setelah itu kalian tahu? Temanku menangis
meliat apa yang terjadi kepadaku, dia kecewa terhadap L sahabatku karna menurut
informasi yang dia terima L sahabatku itu memiliki pacar baru sebelum akhirnya
memutuskan berpisah engan pacarnya yang sempat di gosipkan di tikung olehku.
Disitu saya hanya menyimpulkan bahwa dia bukanlah orang yang benar-benar baik
dia hanya mementingkan keinginannya tanpa sadar berapa banyak dan siapa yang
dia sakiti. Untukmu yang membaca blogku, tolong jangan perlakukan sahabatmu
seburuk itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar